Jauh
Teruntuk seorang yang berada di ratusan kilometer dari titik ku menulis;
Jarak membuat ku harus sabar dan rela kehilangan seorang teman. Bisa disebut dengan teman hidup. Teman yang membuatku nyaman dan senang untuk menikmati dan menjelajahi dunia lain. Aku tidak akan menyalahkan jarak yang membuat kita terpisah, tetapi keadaan yang memaksa.
Sebelumnya, aku belum pernah menemukan teman sepertimu dan mungkin tidak akan ada yang menggantikan. Bagiku kau memang teman yang pas. Rangkap menjadi sahabat, kakak, pelindung, bahkan kekasih.
Janji-janji yang belum terwujud, segeralah wujudkan. Aku selau ingat akan janji-janji manismu. Kita bukanlah perangko yang selalu menempel, tetapi kita adalah kepompong yang akan menjadi kupu-kupu. Karena, kita akan berubah menjadi yang lebih baik.
Aku akan menunggumu dari ratusan kilometer. Aku akan selalu menjadi teman hidupmu. Aku akan selalu menjadi anak kecil yang selalu merengek meminta permen lollipop. Aku ingin selalu meminta cokelat putih yang manis. Aku akan selalu meminta es krim ketika melihat es krim. Dan aku akan selalu meminta mengajakmu ke pantai dan menaiki perahu di bawah mentari yang akan bersembunyi.
Ingatlah kita adalah teman, untuk sekarang tidak untuk disatukan. Lihatlah ke masa yang akan datang. Jalani saja apa yang ada dan ikuti alur kehidupan. Terakhir, satu yang harus kau tahu--- Aku merindukanmu, dan merindukan kisah petualangan kita.
Jombang, 3 September 2016

Komentar
Posting Komentar