Rela

Untuk kau yang berada di ribuan kilometer.

Hai teman yang dulunya ku katakan (mungkin) teman hidup. Apa kabarmu? Sepertinya jauh lebih baik dan bahagia. Bagaimana tidak lebih bahagia jelas-jelas kau sudah menemukan pemeran utama baru.

Ingatkah kau tentang permainan tentang alunan-alunan nada tangga? Kalau kau tidak ingat aku coba ingatkan kembali semua tentang ini. Aku selalu ingat dimana beranda rumah menjadi tempat dimana alunan-alunan tersebut dimainkan. Aku selalu ingat dimana aku selalu merengek meminta ice cream. Aku selalu ingat dimana aku menjadi anak kecil yang ingin lolipop. Aku selalu ingat dimana aku ingin sekali cokelat putih. Dan aku selalu ingat dimana aku ingin mendapatkan mawar putih. Ingatkah itu semua? Jika tidak aku ingatkan kembali.

Aku mempunyai keingin untuk pergi dan pergi kemanapun yang aku suka dan menunjukmu menjadi pengawal pribadiku. Kau menjadi seperti pelindungku di saat itu. Aku juga suka dengan mencoba hal baru dan kau menjadi sahabatku kala itu. Aku juga suka untuk mencicipi makanan dan minuman yang belum aku coba dan kau menjadi kakakku kala itu. Dan di saat sisi perempuanku muncul untuk mendapatkan syair indah, kau menjadi kekasihku saat itu. Benar-benar paket lengkap yang aku punya.

Saat ku senang kau hadir untuk memberi kelengkapan kegembiraanku. Disaat ku sedih kau hadir untuk menghiburku. Di saat ku gelisah kau hadir untuk menenangkanku. Di saat ku bingung kau hadir memberikan nasehat-nasehat bijakmu-- Tapi terkadang nasehat yang sok bijak. Dan di saat ku menangis kau hadir untuk memelukku dengan erat. Hingga sampai aku lupa kalau kau sedang memelukku dan sampai pundakmu di penuhi air mataku.

Ingatkah itu semua? Aku berharap kau selalu ingat dan tidak akan melupakan itu semua.

Untuk kau yang berada di ribuan kilometer.

Nikmati babak barumu dengan peran utama baru. Semoga skenariomu berjalan dengan indah dan berakhir dengan senyuman. Aku rela dan mulai ikhlas dengan cerita barumu. Tapi kita tetap menjadi teman kan? Seorang teman akan selalu menerima keputusan temannya dengan ikhlas. Aku beruntung memiliki sahabat sepertimu. Sahabat sepertimu mungkin susah untuk dicari.

Terakhir dari ku, tetap menjadi orang yang aku kenal dan tetap menjadi sahabatku. Jika kau membutuhkanku aku akan selalu ada untukmu, kapanpun dan dimanapun. Aku siap untuk mendengarkan celotehmu dalam hal apapun. Semoga nanti kita masih mempunyai kisah petualangan.

Sahabat boleh jadi cinta, tapi itu hanya sesaat.

Jombang, 9 Desember 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Beloved Friend

Cappucino

Ini Adalah Harimu