Semu dan Nyata


Tinta hitam mulai menari-nari di atas secarik kertas putih polos, terlintas wajah itu datang. Kembali datang untuk mengingat kisah setahun yang lalu.

Di malam ini aku membuka lagi lembaran yang sudah terlupakan. Jika di ingat lagi lucu memang dan seperti mimpi. Tepat setahun yang lalu aku mulai tertarik pada sesosok pria semu. Ya memang aku tertarik dengan pria yang sebelumnya belum pernah bertemu secara langsung. Namanya saja sudah semu dan alhasil perasaan itu lenyap dengan sendirinya.

Di tanggal dan bulan yang sama, tetapi berbeda tahun aku merasakan hal lain. Aku sudah menemukan pengisi hatiku sekarang. Tentunya bukan semu dan mereka amat berbeda. Ya kali ini aku merasakan takut kehilangan. Aku takut jika ada rasa ilfeel. Tetapi aku sadar jika orang yang kita cintai dan orang mencintai kita terkadang bukan orang yang sama. Aku hanyalah butiran debu dan pasir yang tak berarti.

Apakah perasaanku hari ini resah karena akan tidak ada pertemuan selama seminggu?

Untuk rasa yang belum terbalas
Untuk kisah melekat di hati





Jombang, 13 Maret 2016


     
                             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Beloved Friend

Cappucino

Ini Adalah Harimu