01 Oktober 2015

Waktu berlalu dengan cepat. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Entah esok, lusa, atau beberapan tahun lagi. Bahkan satu detik, satu menit, dan satu jam sekalipun kita takkan pernah tahu. Waktu seakan mempermainkan kita. Haruskah kita berlari dari waktu agar waktu tak segampang itu mempermainkan kita? Biarlah waktu yang menjawab.

Hidup bagaikan butiran debu yang berkeliaran dimana-mana. Bagaikan seekor burung yang sudah mengeluarkan kotorannya akan pergi begitu saja. Penyakitpun demikian. Jika virus itu sudah menggerogoti maka akan pergi jika yang dihinggapinya sudah tak ada lagi.

Lima belas bulan sudah kau meninggalkan dunia ini. Meninggalkan keluargamu, temanmu, dan dunia yang elok ini. Andai engkau tahu sekarang puterimu sudah semakin tumbuh menjadi balita yang cantik. Semua orang yang kenal dirimu pasti rindu akan kehadiranmu. Aku rindu akan panggilan "enggres". Panggilan khusus yang kau berikan padaku. Tak ada yang boleh memanggil diriku dengan sebutan itu, kecuali kau.

Andai kau masih ada. Mungkin hari ini kita bisa merayakan hari kelahiranmu. Tepatnya hari ini umurmu menjadi 35tahun. Tapi sekarang sudah terpotong umurmu. Tepat hari ini juga aku memakai parfum khasmu, karena apa? Aku rindu hadirmu disini. Penyakit yang menggerogotimu selama dua tahun menjadikan trauma mental di hidupku. Bukan kesalahan penyakitmu dan bukan juga kesalahanmu. Tuhan lebih sayang padamu.

Tuhan, tolong jagalah wanita yang lahir di hari kesaktian pancasila ini. Berikan tempat yang indah untuknya. Sampaikan disini aku akan selalu merindukannya dan pasti aku sayang dia, setelah aku menyayangi kedua orang tuaku.
Happy Birthday Tante 35th (jika sekarang masih ada)

Jombang, 01 Oktober 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Beloved Friend

Cappucino

Ini Adalah Harimu