Sine Amor, Nihil Est Vita

Ku menutup mata, menjelajahi dunia baru. Ku berjelajah hingga pelosok dunia ini. Kejadian indah dan buruk terlewati. Kejadian yang sudah terjadi terulang kembali. Kulewati semua ini dengan baik. Saat indah aku menjadi senang sampai aku terbang tinggi, saat buruk aku menjadi sedih hingga terpuruk. Tapi aku sadar ini hanyalah fiktif. Sering kali kejadian indah ini terulang-ulang muncul. Bahkan hampir setiap hari. Aku tak tahu maksud dari semua ini. Aku berharap ini semua indah pada waktunya. Ini semua seperti nyata memang. Lagi lagi kau muncul ketika ku menutup mata di alam bawah sadarku. Teringat kau dan aku menjalani kehidupan bersama. Keesokannya kau muncul lagi dengan maksud menghiburku di saat ku sendiri. Keesokkannya kau hadir lagi untuk mengajakku menikmati indahnya dunia. Dan begitulah seterusnya sampai detik ini. Dan akhirnya ku membuka mata juga dan aku sadar itu semua hanyalah semu. Tapi bagaimana mungkin itu semua hadir setiap hari di mimpi-mimpiku. Mimpi hanyalah bun...

(Lagi dan lagi ini adalah rangkaian kata untukmu; Entah kapan aku harus berhenti merangkai kata untukmu. Tak jelas dan belum tentu, selama masih ada inspirasi kata untukmu maka akan kurangkai kata untukmu.) Teringat tatapan indahmu menyihirku masuk ke dalam hatiku. Aku mulai terlarut dalam khayalanku. Kau menari-nari di dalam pikiranku. Kau bawa terbang tinggi rasa ini. Secara terus menerus kau menari-nari dalam pikiranku. Lembut caramu meluluhkan aku. Hangat caramu tahlukkan aku, dan aku terbuai karena pandanganmu. Aku tlah begitu sabar, meskipun aku juga lelah. Aku takut kau tak mengerti dengan caraku sampaikan rasa ini. Tolong ajari aku agar bisa mengungkapkan rasa ini, agar kau tahu aku juga butuh cintamu. Ajari aku juga agar aku bisa merangkaikan kata untukmu, agar kau dapat mendengar katakan cinta sekarang. Tergores hatiku karena sekian lama aku menyimpan rasa ini terlalu dalam. Lambat laun kau juga pasti mengerti. Kemengertianmu menuntutku agar tetap pada perasaan ini. Perasaan ...