Untuk Laki-Laki Yang Lahir Dua Hari Setelah Bom Herosima (Di Bulan Kemerdekaan)
Waktu tak akan berlalu dengan sia-sia. Tetapi kita bisa saja menyia-nyiakan waktu. Hal bodoh yang tak masuk akal. Memikirkan hal yang tak wajar. Aku terhipnotis oleh pesonamu. Kedua bola mata ini terperangkap rasa yang tak berbatas. Perjalanan kakiku yang melangkah tanpa arah dan tujuan terpusat pada sorot mata di seberang. Secarik kertas putih polos ternoda oleh tinta-tinta di atasnya. Tulisan tak bermakna bertebaran dimana-mana. Tidak jelas susunan katanya dan tak beraturan. Satu persatu tulisan menjadi luntur bahkan hancur lebur. Kayuhan sepeda bagaikan perasaan hati. Antara akan terus maju atau tetap diam di tempat. Ada kalanya bahagia dan saat sedih, seperti perjalanan roda sepeda. Setir sepeda bagaikan patokan untuk melaju, bahkan untuk berlari. Lari untuk apa? Sulit untuk mendefinisikan untuk apa berlari. Setidaknya, jangan lari dari kenyataan. Aku hanya manusia biasa, yang memiliki volume otak 1350cc. Aku tak sempurna dan tak selalu "suci" seperti namaku. Aku juga ...